Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Search This Blog

Monday, July 24, 2017

Aplikasi Komik Kenji (Offline App)

Sesuai dengan judulnya, Kenji bercerita tentang perjalanan Kenji Goh, seorang anak muda yang gandrung dengan ilmu bela diri, terutama Kungfu. Cerita dimulai saat Kenji masih usia SD dimana sejak dini Kenji telah dilatih kakeknya Kyotaro Goh yang ahli Bajiquan (Kungfu 8 mata angin). Lewat bela diri yang dikuasainya, Kenji banyak bertemu dengan orang-orang yang menguasai bela diri jenis lain. Diantara mereka ada yang menjadi musuh, tapi lebih banyak lagi justru menjadi teman. Sampai tahap ini, Kenji terlihat bagaikan manga shonen biasa.

Download APK komik KENJI (Offline App)

Cerita mulai berubah menjadi serius ketika Kenji beranjak dewasa. Kakek Kyotaro menghilang di China setelah pergi pamit untuk mengunjungi saudara angkatnya di sana, sekaligus menyambangi master Bajiquan yang telah menurunkan ilmu Kungfu-nya kepada Kyotaro. Disaat yang sama, Kenji terlibat konflik dengan geng Yakuza (gangster Jepang) dan Triad (gangster China) sehingga mendapatkan masalah disana-sini, termasuk menemukan seorang lawan lihay yang kelak menjadi rival bebuyutannya Tony Tan. Konflik ini membuat Kenji dihukum skors oleh sekolah setelah gangster yang memusuhinya membuat onar di sekolah Kenji.

Menganggur karena di skors dan keinginan kuat mencari kabar kakeknya di negeri tirai bambu membuat Kenji bertekad menyusul Kyotaro. Berkat bantuan seorang guru Bajiquan di kawasan pecinan Yokohama, dimulailah kisah petualangan Kenji dalam perjalanannya mencari jejak sang kakek. Dimulai dari Taiwan, melintasi selat menuju Hong Kong, hingga akhirnya tiba di daratan besar China dimana akhirnya Kenji kembali bertemu dengan rival beratnya, Tony Tan.

Hal yang sulit disaingi oleh manga martial arts lainnya dan juga menjadi kekuatan terbesar manga Kenji adalah aktualisasi ilmu bela diri yang menghiasi serial manga ini. Berbagai variasi info tentang teknik bela diri mulai dari India yaitu Kalarippayattu, dari Jepang seperti Karate Shotokan, Daito-ryu Aiki-Jujitsu, yang paling banyak dari berbagai aliran bela diri China seperti Bajiquan, Piguaquan, Kungfu belalang sembah alias Tanglangquan, Baguazhang, Tai Chi aliran keluarga Chen, Xingyiquan, Kungfu Shaolin, Hung Gar, Kungfu masyarakat Muslim China yaitu Xingyiliuhequan, hingga beberapa info tentang teknik tinju, Wing Chun dan Mizongyi. Apa yang dijelaskan dalam manga ini, dari gambaran info, gerakan serang-bertahan sampai kuda-kuda per aliran benar-benar aktual, bukan asal-asalan. Hal ini tak terlepas dari sosok sang pengarang Ryuuichi Matsuda yang selain memang menguasai bela diri dari berbagai macam aliran, juga memiliki pengetahuan tentang teknik bela diri yang ditampilkan dalam manga Kenji. Matsuda sejak muda dikenal sangat tertarik dengan martial arts terutama Chinese Martial Arts sampai beliau nekad pergi ke Taiwan dan China demi belajar langsung dari sumbernya. Malah beberapa kisah petualangan Kenji memang diambil dari kisah perjalanan Matsuda sendiri ketika memperdalam Bajiquan. Pertarungan yang digambarkan terasa benar realitasnya sehingga seakan-akan membuat para pembaca ingin mempraktekkannya sendiri dalam duel.

Hal kedua yang membuat manga ini berbeda adalah ditampilkannya beberapa tokoh ahli bela diri asli dan masih hidup ketika manga Kenji diterbitkan pertama kali. Bela diri dasar yang dikuasai Kenji adalah Bajiquan aliran Lie Shuwen, dimana kisah si Dewa Tombak Lie Shuwen yang tak terkalahkan hingga akhir hayatnya ditampilkan tersendiri di akhir manga. Tokoh yang akhirnya menjadi guru Kenji adalah Liu Yun Qiao, murid terakhir Lie Shuwen yang melarikan diri ke Taiwan ketika Kuomintang yang dibelanya kalah dari Partai Komunis China. Tokoh asli lain yang muncul dalam cerita adalah Su Yuchang, ahli Tanglangquan murid Liu Yun Qiao yang mewakili Liu mengajarkan Kenji teknik belalang sembah. Lalu muncul juga dalam cerita salah satu generasi penerus Taijiquan aliran keluarga Chen yang mengajar Taijiquan di kampung halamannya di Chenjiagou RRC, Master Chen Xiaoxing. Selain itu juga muncul jago silat merangkap bintang film dan sutradara film Kungfu Lau Kar-leung dan ahli Kungfu suku muslim Hui yaitu Ma Xianda.

Sayangnya menurutku manga ini berakhir dengan sedikit mengecewakan. Bukan tentang pemahaman Kenji terhadap makna seni bela diri karena menurutku Matsuda justru mengakhirinya dengan mengesankan dan berbau filosofi (mengingatkanku pada adegan akhir anime Neon Genesis Evangelion). Yang mengecewakan adalah pertemuan dan pertarungan akhir dimana Kenji bertemu dengan Tony Tan. Rasanya untuk pertarungan dengan lawan terberat, duel Kenji-Tony Tan masih kurang impresif.

Dari segi karakterisasi tokoh selain tokoh utama, manga Kenji memang kurang menggali latar belakang tokohnya. Kebanyakan tokoh-tokoh pendamping yang muncul hanya untuk mendukung cerita arc tertentu saja. Sisanya kalaupun turut muncul di cerita arc lain, kebanyakan dari mereka tak lebih dari sekedar pemanis saja. Bahkan untuk tokoh love interest Kenji sendiri menurutku masih lemah penokohannya sehingga terkesan numpang lewat belaka. Tipe pembangunan karakter seperti ini kalau dalam genre sebuah film, mungkin bisa dimasukkan ke dalam kategori Road Movie. Entahlah, apakah manga ini bisa disebut sebagai Road Manga. Toh inti cerita manga adalah perjalanan Kenji dalam usahanya mencari kakeknya sekaligus mencari jati diri lewat seni bela diri. Lagipula kalau dipikir-pikir, Matsuda bukanlah mangaka melainkan hanya sekedar penulis cerita yang memiliki pengetahuan tentang seni bela diri yang mendalam (Kenji adalah satu-satunya manga yang ditulis Matsuda) dibantu dengan ilustrasi gambar mangaka Yoshihide Fujiwara. Wajar saja banyak kelemahan penokohan yang kebanyakan justru menjadi kelebihan bagi mangaka berpengalaman lainnya.

Terlepas dari nilai positif dan negatifnya, manga Kenji tetaplah manga bergenre martial arts terbaik yang pernah kubaca karena memberi penekanan berbeda dan unik dibandingkan manga lainnya.

2 comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates